![]() |
Candi Borobudur |
Candi
Borobudur merupakan
warisan budaya Indonesia yang sudah terkenal sampai ke seluruh dunia bangunan
ini merupakan candi budha terbesar di dunia dan ditetapkan sebagai salah satu
warisan budaya dunia oleh UNESCO. Bentuknya yang megah dan detail
arsitekturnya yang unik membuat semua orang ingin mengunjungi borobudur yang
penasaran dengan ceritanya, Borobudur mencuri perhatian dunia sejak HC
cornelius menemukan lokasinya atas perintah Sir Thomas
Stamford Raffles pada tahun 1814. Pekerjaan menggali lokasi yang
diduga monumen besar kemudian dilanjutkan oleh hotman salah satu pejabat
pemerintah belanda yang saat itu para arkeolog berlomba lomba mencari tahu
asal usul candi budha terbesar didunia ini.
SEJARAH
Dinasti Sailendra membangun peninggalan Budha terbesar di dunia antara
780-840 Masehi. Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa
itu. Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah.
Tempat ini berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan
menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha. Peninggalan ini ditemukan
oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 dibawah pimpinan Sir Thomas
Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.
Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta
dalam kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat
pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari luar hingga
ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga
zona di bagian luar, dan alam Nirwana di bagian pusat.
Zona 1: Kamadhatu
alam dunia yang terlihat dan sedang dialami
oleh manusia sekarang.
Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga
Sutra, yaitu hukum sebab akibat. Menggambarkan mengenai sifat dan nafsu
manusia, seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan, dan fitnah.
Tudung penutup pada bagian dasar telah dibuka secara permanen agar
pengunjung dapat melihat relief yang tersembunyi di bagian bawah. Koleksi
foto seluruh 160 foto relief dapat dilihat di Museum Candi Borobudur yang
terdapat di Borobudur Archaeological Park.
Zona 2: Rupadhatu
alam peralihan, dimana manusia telah
dibebaskan dari urusan dunia.
Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung buddha.
Secara keseluruhan ada 328 patung Buddha yang juga memiliki hiasan relief pada
ukirannya.
Menurut manuskrip Sansekerta pada bagian ini terdiri dari 1300
relief yang berupa Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana. Seluruhnya
membentang sejauh 2,5 km dengan 1212 panel.
Zona 3: Arupadhatu
alam tertinggi, rumah Tuhan.
Tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau
stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia. Pada bagian ini tidak ada
ornamen maupun hiasan, yang berarti menggambarkan kemurnian tertinggi.
Serambi pada bagian ini terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang
berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar
candi. Terdapat 72 stupa secara keseluruhan. Stupa terbesar yang berada di
tengah tidak setinggi versi aslinya yang memiliki tinggi 42m diatas tanah
dengan diameter 9.9m. Berbeda dengan stupa yang mengelilinginya, stupa pusat
kosong dan menimbulkan perdebatan bahwa sebenarnya terdapat isi namun juga ada
yang berpendapat bahwa stupa tersebut memang kosong.
Relief
Secara kesulurhan terdapat 504 Buddha dengan sikap meditasi dan
enam posisi tangan yang berbeda di sepanjang candi.
Koridor Candi
Selama restorasi pada awal abad ke 20, ditemukan dua candi yang lebih
kecil di sekitar Borobudur, yaitu Candi Pawon dan Candi Mendut yang segaris
dengan Candi Borobudur. Candi Pawon berada 1.15 km dari Borobudur, sementara
Candi Mendut berada 3 km dari Candi Borobudur. Terdapat kepercayaan bahwa ada
hubungan keagamaan antara ketiga candi tersebut namun masih belum diketahui
secara pasti proses ritualnya.
Ketiga candi membentuk rute untuk Festival Hari Waisak yag digelar tiap
tahun saat bulan purnama pada Bulan April atau Mei. Festival tersebut
sebagai peringatan atas lahir dan meninggalnya, serta pencerahan yang diberikan
oleh Buddha Gautama.
KONSULTASI PIKNIK DI JOGJA : 0818 0406 7470 (WA/SMS/TELP) / 0819 2966 832o (SMS/TELP)
0 komentar: